Powered by Blogger.
RSS

Corat Coret Kala Kantuk Tak Segera Datang

Sungguh khasiat 2 bungkus kopi Good Day malam tadi, ditambah guyuran air dingin mandi keramasku tadi pukul 01.30 sangat ampuh mengusir kantuk. Membuat mata ini tak berat sedikitpun, mulut tak menguap, dan badan pun masih segar tak tergoda dengan rayuan sang kapuk dari tempat tidur. Pukul 04.30, dan aku tiba-tiba merasa sangat dekat dengan blog yang sudah lama kutinggalkan ini. Semalaman ku utak-atik, ku isi dengan segala yang berkesan.
Dan entah kenapa, berbeda dari post2ku yang sebelumnnya, kini aku ingin sedikit bernarasi sambil mengingat-ingat. Meski tugas masih membayang di depan mata.
Mia, selalu dikenal sibuk. Melanglang buana dari organisasi ke organisasi, kepanitiaan ke kepanitiaan. Benarkah? Coba kuingat kembali, apa saja yang kulakukan di 1,5 tahun masa studiku disini? Apa yang membuat persepsi orang2 di sekitarku demikian?
Pengalaman organisasi:
  • Teater Alir STAN. Dari UKM ini? BUANYAAAAAAK SEKALI cerita. Banyak pengalaman, canda, tawa, suka, apapun ada. UKM paling gila, paling kocak, paling brutal, binal, tapi berarah. Berawal dari Lala Lili duo kembar yang dua tahun ini jadi teman sekelasku, mereka yang punya pengaruh besar sehingga aku bisa ter'perosok' ke dalam keluarga Alir. Di Alir, semuanya seakan membuka diri, apapun yang tidak akan pernah dilakukan dikomunitas manapun, akan dilakukan di Alir. Semua sifat dan tabiat asli keluar saat berkumpul bersama Alir. Jiwa kami merasa bebas, merasa tak ada yg harus ditutup-tutupi di sini. Aku sendiri, di Alir pertama kali aku menggandeng, bersandar, berpelukan, melakukan banyak skinship dengan teman-teman lelaki. Tapi hal itu memang sangat biasa kami lakukan, tanpa perasaan dan kejanggalan apapun. Persepsi mereka sih, "Anak Alir semuanya muhrim, makanya ga ada yang boleh jadian satu sama lain." Kocak, aneh, tapi logis! Entah dari  mana datangnya semua keberanian itu. Dari Alir aku juga punya banyak kesempatan show up, dari akting, baca puisi, dance, nyanyi pun iya. Hal paling kusuka dari teater adalah dia bisa menggabungkan semua jenis seni disitu, kompleks tapi harmonis. Namun, disini pula aku merasa diriku bukan apa-apa. Aku tidak memiliki cukup bakat yang bisa kunyatakan bahwa itu bakatku yang terbaik. Suara? Tak lebih bagus dari Kak Zulfa, Lala, Lili. Dance? Baca puisi? Jauuuuuuuh dari bagus. Menulis skenario, monolog, atau puisi? SAMA SEKALI NOL! Yang ada ku hanya menggantungkan diri pada yang lainnya setiap kali tampil. Yasudahlah, selama belum begitu krusial, akan kujalani saja seperti ini. Masih banyak juga teman-teman lain yang berpotensi dan mau meng-handle sesuai dgn bakatnya masing-masing. :D Namun aku akan terus belajar, hanya mencobanya yang belum. Belajar dulu lah dari mereka. Semoga suatu saat bakat itu bisa muncul dengan sendirinya. (hehe, mana mungkin? nyoba aja ogah!)

    1. STAN Music Community. Aktif sejenak, turut memeriahkan dan mengisi 1 acara, Harmonious, bersama vocal groupku Cerulean -salah satu spektrum dari warna biru- Namun keberlangsungan vocal group itu bisa dibilang menyedihkan, hanya tampil 1x, dan tidak ada follow up-nya sama sekali. Begitu pula keanggotaanku di UKM ini, tidak bertahan lama juga. Rasanya tidak bisa membaur dengan komunitas yang ada. Aku terlalu biasa, nothing special. Dan akupun memutuskan keluar. (Keterangan foto: dari kanan Adisti, Qisthi, Dhanar, Umien, aku)
    2. Koperasi Mahasiswa STAN. Yang ini lebih parah, bahkan aku merasa tidak sekalipun memberikan kontribusiku pada organisasi ini. Hanya sekali yaitu menyerahkan iuran pertama saat Registrasi KM STAN dulu itu saja. That's it! Meski pernah ikut dlm kepanitiaan yg diselenggarakan UKM ini, tapi tidak lah, aku merasa tidak punya chemistry apa-apa dengan UKM ini.
    3. BEM STAN 2011/2012. Speechless lah begitu sampai di organisasi ini. Bener-bener BUANYAAAAAK, BEJIBUUUUUN, SOOOOOO MANY that I can learn from BEM STAN. Disini aku mulai mencoba dan dipaksa belajar memahami dan mengimbangi berbagai macam karakter yang ada disekitarku. Sebelumnya aku hanya cukup tahu dan berjalan sesukaku di kehidupanku sendiri, namun tidak untuk sekarang. Disini kita bekerja bersama, dituntut untuk berkoordinasi dan menyamakan visi, tidak mungkin bekerja sendiri-sendiri. Dan disini pula aku bertemu orang-orang terhebat yang paling aku kagumi nyata dalam hidupku. Di usia muda mereka sudah mencurahkan begitu banyak usaha, pikiran dan tenaganya untuk kemajuan umat. Dengan ikhlas membiarkan diri bergumul dengan cercaan massa dan pekerjaan yang menggunung, dan lagi dengan berbagai kondisi yg kurang mendukung di 1tahun masa jabatan kami.
    Dari kiri Kak Rio, Bakry, Kak Agha, Wima, Aku, Cece, Kak Hanung, Kak Ferry
    Ya, inilah kami, keluarga Departemen PPSDM BEM STAN 2011/2012. Dengan beberapa program kerja rutin dan proyek kami, kami berusaha sekuat tenaga tuk memberikan kontribusi terbaik kami untuk mahasiswa selama masa jabatan kami. Demi ikrar yang telah terucap kala kami dilantik sebagai pemegang jabatan eksekutif dalam KM STAN. Orang-orang bilang, dep kamilah yang paling solid, yang paling kompak. Diluar memang seperti itu kelihatannya, namun dep paling kompak pun punya masalah intern. Yang tak habis kami bahas dan selesaikan semalam suntuk. Hanya wacana dan wacana yang kami bangun. Dan akhirnya waktulah yang menjawab segala. Berjajar jadwal eksekusi dari program kerja kami, membuat masalah itu tak berarti lagi. Hanya ada masalah teknis didepan mata yang membayangi. Acara demi acara tlah terlampaui. Beberapa acara besar seperti Economic Inside, STAN Awards, Career Day dan Book Fair alhamdulillah telah dapat kami laksanakan dengan lancar. Acara seminar yang konon garing dikalangan anak STAn aja bisa rame di tangan PPSDM, itulah Economic Inside. Kata (magang) mentriku, Kak Aga sih, STAN Awards memegang rekor acara paling ramai yg diadakan di gedung G, well hanya bisa bersyukur saja lah. Career Day, yang merupakan acara PPSDM dg konsep sangat baru, pun dapat terlaksana dengan sukses besar. Hanya saja Book Fair terkendala dari sisi penonton yang minim, maklum basic acaranya tentang buku, yang notabene peminatnya juga tak begitu besar.
    Terlepas dari semua itu, kembali kami hanya bisa berusaha dan berusaha, dengan amanah yang kami emban dari segenap mahasiswa, kami ingin mencatat sejarah! Meskipun terkendala musim paceklik alias sumber dana yang minim, ditambah masalah warisan dari BEM tahun-tahun sebelumnya yaitu masalah investasi, kami masih bisa survive! Menunjukkan kinerja dan pelayanan kami untuk mahasiswa. Di sisi lain, disini aku dan teman-teman semua juga dapat mengambil hikmah dan pelajaran atas semua yang kami lalui dan kami alami. Dan aku sangat amat yakin bahwa kelak segalanya ini akan ada manfaatnya, akan ada hikmah yang dapat kupetik dari segala usaha dan kerja keras kami ini. Dimana orang lain yang tidak bekerja sekeras kami tidak akan tahu dan mengerti nilai usaha itu. Dan betapa berharganya rasa bangga ketika usaha kita turut dirasakan manfaatnya oleh orang lain, oleh mahasiswa, oleh siapapun itu.
    Maka aku tak akan berhenti berupaya, meski pengorbanan tetap harus dilakukan. Itulah yang membedakan kita. Dimana aku harus berpikir lebih cermat untuk membagi waktu akademis dan non akademis tetap sejalan. Dengan kata lain aku membagi waktu tuk diriku sendiri dan waktu tuk ku hadiahkan kepada keluargaku dirumah berupa nilai dan IP yang elok dipandang mata.
    AYO PEPS! KITA BERJUANG SAMPAI MASA JABATAN KITA USAI, KITA HADIAHKAN SEGALANYA INI UNTUK MAHASISWA, DAN UNTUK KITA SENDIRI. UNTUK KITA KENANG SEBAGAI PRESTASI BERHARGA DI MASA MUDA. :)
    Yang kusayang dan paling kubanggakan :)
    dari kiri Kak Ferry, Kak Rio, Wima, aku, Cece, Kak Hanung, Kak Agha, Bakry
    LDK, Puncak Oct 23, 2011

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    0 comments: